CARA DAPAT UANG ONLINE

>

Makalah khutbah jum'at

Makalah khutbah jum'at

BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah
Sebagai seorang muslim yang bertakwa kita akan selalu senantiasa untuk selalu berusaha menjadi hamba allah yang baik dengan selalu berusaha untuk mejalani perintahnya serta menjauhi segala laranganya.
Ibadah kepada allah adalah salah satu cara kita dalam mendekatkan diri kepadanya.selain ibadah wajib kita juga sebagai seorang muslim pasti mengetahui salah satu ibadah sunah yang di wajibkan bagi setiap laki-laki muslim yang sudah baliq yaitu sholatjum’ah.salah satu rukun shalatjum’ah adalah khotbah,khotbah adalah,pidato,atau ceramah yang berisikan nasihat tentang kebaikan yang disampaikan kepada bayak orang.untuk dapat memahami hal tersebut maka akan saya ulas lebih dalam pada bagian pembahasan makalah ini

B.Rumusan Masalah.
1.      Apakah khotbah itu?
2.      Bagaimana syarat dan rukunya?
3.      Apa saja hal yang disunahkan dan dimakruhkan ?




BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KHUTBAH JUM’AT
Secara etimologis (harfiyah), khuthbah artinya : pidato, nasihat, pesan (taushiyah). Sedangkan menurut terminologi Islam (istilah syara’); khutbah (Jum’at) ialah pidato yang disampaikan oleh seorang khatib di depan jama’ah sebelum shalatJum’at dilaksanakan dengan syarat-syarat dan rukun tertentu, baik berupa tadzkiroh (peringatan, penyadaran), mau’idzoh (pembelajaran) maupun taushiyah (nasehat).
Berdasarkan pengertian di atas, maka khutbah adalah pidato normatif, karena selain merupakan bagian dari shalatJum’at juga memerlukan persiapan yang lebih matang, penguasaan bahan dan metodologi yang mampu memikat perhatian.
Selain khutbahJum’at, ada pula khutbah yang dilaksanakan sesudah sholat, yaitu: khutbah ‘Idul Fitri, ‘Idul Adha, khutbahsholat Gerhana (Kusuf dan Khusuf). Sedangkan khutbah nikah dilaksanakan sebelum akad nikah. Dalam makalah ini yang akan dikaji adalah khusus tentang khutbahJum’at.

B. DALIL-DALIL TENTANG KHUTBAH JUM’AT
1. Firman Allah SWT dalam surat Al-Jumu’ah ayat 9 :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِن يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَىٰ ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ
“Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat pada hari Jum’at (shalatJum’at), maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah urusan jual beli (urusan duniawi). Yang demikian itu lebih baik bagi kamu jika kamu mengetahui”. (QS. Al-Jumu’ah : 9)
2. Hadis riwayat Abdullah bin Umar radhiallahu ‘anhuma; ia berkata,
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْطُبُ قَائِمًا، ثُمَّ يَقْعُدُ، ثُمَّ يَقُومُ، كَمَا تَفْعَلُونَ الآنَ
Nabi berkhotbah dengan berdiri kemudian duduk kemudian berdiri, seperti yang biasa kalian lakukan sekarang.” (H.r. Bukhari, 1:221; Muslim, 2:589)
3. Atsar yang diriwayatkan dari Umar bin Al-Khathabradhiallahu ‘anhu, ia berkata,
الخُطْبَةُ مَوضُعُ الرَكْعَتَيْنِ، مَنْ فَاتَتْهُ الخُطْبَةُ صَلَّى أَرْبَعًا
Khotbah merupakan tempat dua rakaat. Siapa saja yang terlewat dari khotbah maka hendaklah dia shalat empat rakaat.”
C. SYARAT SAHNYA KHUTBAH
1.      Dilaksanakan sebelum sholatJum’at.
2.      Telah masuk waktu Jum’at, berdasarkan hadits Nabi SAW.
3.      Tidak memalingkan pandangan
4.      Rukun khutbah dengan bahasa Arab, ittiba’ kepada Rasulullah SAW.
5.      Berturut-turut antara dua khutbah dan shalat
6.      Khatib suci dari hadats dan najis, karena berkhutbah merupakan syarat sahnya shalatJum’at.
7.      Khatib menutup ‘aurat, sama dengan persyaratan shalatJum’at.
8.      Dilaksanakan dengan berdiri kecuali darurat
9.      Duduk antara dua khutbah dengan tuma’ninah
10.  Terdengar oleh semua jama’ah
11.  Khatib Jum’at adalah laki-laki
12.  Khatib lebih utama sebagai Imam sholat

D. RUKUN KHUTBAH
1.      Hamdalah, yakni ucapan “Alhamdulillah”
2.      Syahadat (Tasyahud), yaitu membaca “AsyhaduanlailaahaillallahwahdahulaasyarikalahuwaAsyhaduannaMuhammadanabduhuwarasuluhu
3.      Shalawat
4.      WasiyatTaqwa, antara lain ucapan “Ittaqullahhaqqatuqaatih”.
5.      Membaca ayat Al-Qur’an,
6.      Berdo’a
Semua rukun khutbah diucapkan dalam bahasa Arab. Empat rukun yang pertama (Hamdalah, Syahadat, Shalawat dan wasiyat) diucapkan pada khutbah yang pertama dan kedua, sedangkan ayat Al-Qur’an boleh dibaca pada salah satu khutbah (pertama atau kedua) dan do’a pada khutbah yang kedua.

E. SUNNAH-SUNNAH KHUTBAH
1.      Berdiri di tempat yang tinggi (mimbar)
2.      Memberi salam, berdasarkan hadits Nabi SAW. dari Jabirra.: “Sesungguhnya Nabi SAW. apabila telah naik mimbar, (beliau) memberi salam”. (HR. Ibnu Majah).
3.      Menghadap Jama’ah, berdasarkan hadits Nabi SAW. dari Adi bin Tsabit dari ayahnya dari kakeknya: “Adalah Nabi SAW. apabila telah berdiri di atas mimbar, shahabat-shahabatnya menghadapkan wajah mereka ke arahnya”. (HR. Ibnu Majah).
4.      Suara jelas penuh semangat, berdasarkan hadits Nabi SAW. dari Jabirr.a: “Adalah Rasulullah SAW. apabila berkhutbah kedua matanya menjadi merah, suaranya lantang/tinggi, berapi-api bagaikan seorang panglima (yang memberi komando kepada tentaranya) dengan kata-kata “Siap siagalah di waktu pagi dan petang”. (HR. Muslim dan Ibnu Majah).
5.      Singkat, padat, akurat dan memikat, Rasulullah SAW. bersabda :
“Adalah Rasulullah SAW. biasa memanjangkan shalat dan memendekkan khutbahnya”. (HR. Nasai dari Abdullah bin AbiAuf).
6.      Gerakan tangan tidak terlalu bebas, berdasarkan hadits Nabi SAW. dari Abdurrahman bin’ Sa’ad bin ‘Ammar bin Sa’ad ia berkata: “Adalah Nabi SAW. apabila berkhutbah dalam suatu peperangan beliau berkhutbah atas anak panah, dan bila berkhutbah di hari Jum’atbelaiu berpegangan pada tongkat”. (HR. Ibnu Majah dan Baihaqi).
7.      Seusai khutbah kedua segera turun dari mimbar, berdasarkan hadits Nabi SAW. “Adalah shahabat Bilal itu menyerukan adzan apabila Nabi SAW. telah duduk di atas mimbar, dan ia iqomah apabila Nabi SAW. telah turun”. (HR. Imam Ahmad dan Nasai).
8.      Tertib dalam membacakan rukun-rukun khutbah, yaitu: Hamdalah, Syahadat, Shalawat, wasiyat, Ayat Al-Qur’an dan Do’a.

F. HAL-HAL YANG DIMAKRUHKAN DALAM KHUTBAH
1.      Membelakangi Jama’ah
2.      Terlalu banyak bergerak
3.      Meludah

G. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIAKAN OLEH KHOTIB
1.      Melakukan persiapan, mental, fisik dan naskah khutbah
2.      Memilih materi yang tepat dan uptodate
3.      Melakukan latihan seperlunya
4.      Menguasai materi khutbah
5.      Menjiwai isi khutbah
6.      Bahasa yang mudah difahami
7.      Suara jelas, tegas dan lugas
8.      Pakaian sopan, memadai dan Islami
9.      Waktu maksimal 15 menit
10.  Bersedia menjadi Imam shalatJum’at

H. MATERI KHUTBAH
1.      Tegakkan akidah, murnikan ibadah, perluas ukhuwwah
2.      Evaluasi amaliah (ummat) mingguan
3.      Kaji masalah secara cermat dan singkat
4.      Berikan solusi yang tepat
5.      Tema-tema lokal peristiwa keseharian lebih diutamakan
6.      Hindari materi yang menjenuhkan atau persoalan tanpa pemecahan
I. FUNGSI KHUTBAH
1.      Tahdzir (peringatan, perhatian)
2.      Taushiyah (pesan, nasehat)
3.      Tadzkir/mau’idzoh (pembelajaran, penyadaran)
4.      Tabsyir (kabar gembiran, harapan)
5.      Bagian dari syarat sahnya sholatJum’at
Berkenaan dengan fungsi khutbah tersebut di atas, maka khutbah disampaikan dengan bahasa yang mudah difahami oleh jama’ah (boleh bahasa setempat), kecuali rukun-rukun khutbah. Allah SWT.





BAB III
PENUTUP

A. SIMPULAN
KhutbahJum’at adalah pidato yang normatif disampaikan berkenaan dengan ibadah sholatJum’at,dalam khutbah tersebut terdapat beberapa syarat dan rukun yang menjadi sebab sahnya khutbah sesuai dengan yang telah dicontohkan oleh Nabi muhammad SAW. maka para khatib harus mampu mengemas materi dengan singkat, padat, akurat dan memikat, dan harus mampu menjadi Imam shalat.
B.Penutup
Demikian makalah yang dapat saya sampaikan saya sadar masih banyak kekurangan di sana sini maka saya masih memerlukan kritik dan saran dari pambaca guna mendapatkan suat perbaikan .semoga makalah ini dapat menambah keilmuan kita tentang khutbah.


Makalah khutbah jum'at

0 Response to "Makalah khutbah jum'at"

APLIKASI PENGHASIL UANG

>