PENGERTIAN DAN PENJELASAN MASDAR
Pengertian Mashdar
1. Secara Etimologi (bahasa)
هو الأصل أو المرجع
“Asal
atau sumber”
2. Secara Terminologi
(Istilah)
هو
ما دلّ على معنى مجرّد من الزمان
“Isim yang
menunjukkan arti yang tidak dikenai masa/waktu”
Ada juga yang
mendefinisikan :
هو
ما كان ثالثا من تصريف فعله
“Kata yang merupakan bentuk ketiga dari tashrif fi’ilnya”
Dalam
kitab المفتاح فى الصرف dijelaskan
المصدر
ما دلَّ على الحدث لا غير
“Mashdar adalah kata yang menunjukkan arti
kejadian, tidak kepada selainnya.”
Jadi,
mashdar itu adalah urutan ketiga dalam susunan tashrif ishtilahi. Mashdar
adalah kata dasar yang berarti semua kata jadian berasal dari satu kata dasar,
yaitu mashdar. Oleh karena itulah mashdar sering disebut musytaq minhu(sumber
pengambilan). Mashdar tidak memiliki pola tertentu seprti halnya isim
fa’il atau isim maf’ul, tetapi mashdar bis adiketahui
dengan melihat kamus bahasa Arab.
B. Macam-macam Mashdar
1)
Mashdar
Taukid
هو
مصدر يذكر تأكيدا للفعل
“Mashdar yang disebutkan untuk menguatkan fi’il”
Seperti: فهمتُ فهمًا = saya
paham (dengan sebenarnya)
2)
Mashdar
Mimi
هو
مصدر مبدوء بميم زائدة ويؤدى نفس معنى المصدر
“Mashdar yang diawali dengan huruf mim dan bermakna
mashdar itu sendiri”
Seperti : مَنصراً,
مُدحرجاً, مصلحة
3)
Mashdar
Marrah
هو مصدر يدل على وقوع الحدث مرة واحدة
Masdar yang menunjukkan bahwa pekerjaan itu terjadi hanya
sekali saja
Apabila fi`il-nya berasal dari fi`il tsulatsi (fi`il yang
terdiri dari 3 huruf asal), maka masdar marrahnya mengikuti wazan فعلة. seperti :
ضربته
ضربة
Saya memukulnya sekali saja
4)
Masdar
Haiat
هو مصدر يدل على هيئة الفعل حين وقوعه
Masdar yang menunjukkan tentang macam pekerjaan pada saat
pekerjaan itu terjadi
Istilah lain dari masdar haiat ini adalah مصدر
النوع .
Masdar haiat mengikuti wazan فعلة , seperti :
جلست جلسة العلماء
Saya duduk laksana duduknya para ulama
5)
Masdar
Shina`i
هو اسم تلحقه ياء النسب تليها تاء التأنيث للدلالة على معنى
المصدر
Isim yang didikuti dengan ya nisbat dan ta` ta`nits agar
menunjukkan arti masdar.
Tanda masdar shina`i adalah apabila pada bentuk masdar
itu terdapat ya` nisbat (ya` yang berarti menyifati), seperti :
Kata إنسان(manusia) menjadi إنسانية(kemanusiaan)
6)
Masdar
Muawwal مصدر المؤول
Masdar muawwal adalah masdar yang
tidak disebutkan tetapi dapat dipahami dari kalimat tersebut.
Masdar muawwal biasanya terdiri dari :
1) أن dan fi`ilnya
Contohnya :
أريد
أن أقابلك (أى أريد مقابلتك)
2) ما dan fi`ilnya
Contohnya :
يسرني
ما عملت ( أى يسرنى عملك )
3) أنّ , isim dan khabar-nya
Contohnya :
هدفه أنه ينجح في الإمتحان ( أى هدفه نجاحه في الإمتحان
C. Fungsi
Dan Penggunaan masdar
Contoh
dinamakan Isim Masdar
عطاء
‘ATHOO’UN
= Pemberian
Contoh
dinamakan Masdar
إعطاء
I’THOO’AN
= Pemberian
Persamaannya
Lafazh ‘ATHOO’UN dan I’THOO’AN yaitu sama dalam hal penunjukan
kejadian. Perbedaannya adalah lafazh ‘ATHOO’AN tidak terdapat huruf Hamzah
yang terdapat pada bentuk Fi’ilnya yang berupa lafazh :
أعطى
A’THOO
= Memberikan
Tidak
terdapatnya huruf Fi’ilnya tersebut baik secara Lafzhan atau secara Takdiran,
demikan ini syarat disebut Isim Mashdar.
Beda
jika tidak terdapat huruf Fi’ilnya secara Lafzhan, tapi ada secara Taqdiran,
demikian tetap dinamakan Mashdar. contoh:
قتال
QITAALUN
= peperangan
Mashdar
dari Fi’il
قاتل
QOOTALA.=
berperang
Lafazh
QITAALUN tidak ada huruf Alif sebelum huruf TA’ sebagaimana pada bentuk
Fi’ilnya.
Dalam
contoh ini tidak terdapat huruf Fi’ilnya secara Lafzhan tapi ada secara
Takdiran. Sebab dalam beberapa tempat ia diucapkan dengan lafazh:
قيتال
QIITAALAN
= Peperangan
Alif
diganti dengan Ya’ untuk menyesuaikan harkat kasroh huruf sebelumnya. Adapun
dibaca QITAALAN dengan membuang Ya’ untuk litakhfif/memudahkan dan
likatsrotil-isti’mal/banyak dipakai.
Beda
juga jika ada pengganti dari huruf yg tidak ada, demikian tetap dinamakan
Mashdar. contoh:
عدة
‘IDATAN
= Janji
Mashdar
dari Fi’il WA’ADA. Tidak ada huruf wawu seperti yang terdapat pada Fi’ilnya
baik secara Lafzhan dan Taqdiran. Tapi ada penggantinya yaitu huruf TA’.
Mashdar
beramal seperti pada pengamalan Fi’il Merofa’kan Faa’il dan menashobkan Maf’ul.
Mashdar
yang beramal seperti Amal Fi’il ada dua macam:
1. Sebagaimana telah
disebutkan pada Bab Maf’ul Muthlaq yaitu: Mashdar yang menggantikan Fi’il
atau Mashdar yang bermakna seperti Fi’il. Yakni, membuang Fiil dan
menggantikannya dengan Mashdar sebagai pengganti tugas pemaknaan Fi’il baik
Fi’il itu lazim atau Fi’il muta’addi. contoh:
إكراماً المسكين
IKROOMAN AL-MISKIINA
= hormatilah orang miskin.
Lafazh
IKROOMAN adalah mashdar menggantikan tugas lafazh AKRIM! Fiil Amar. terdapat
dhamir mustatir wujuuban takdirannya ANTA sebagai Faa’ilnya. Lafazh AL-MISKIINA
adalah Maf’ul Bihnya dinashobkan oleh Mashdar.
2. Inilah yang dibahas
dalam Bab ini yaitu: Apabilah layak Mashdar tersebut ditempati AN + Fi’il,
atau MAA + Fi’il.
Contoh:
يسرني أداؤك الواجب
YASURRUNIY ADAA’UKAL-WAAJIBA
= Pelaksanaanmu akan kewajiban menggembirakanku.
lafazh
ADAA’U = Adalah Mashdar yang mengamalkan amalan Fi’ilnya. Dimudhafkan kepada
Fa’ilnya yang berupa dhamir KAF dan menashobkan kepada Maf’ul Bih yaitu lafazh
AL-WAAJIBA. Dan dimungkinkan posisinya ditempati oleh AN+FI’IL atau MAA+FI’IL
Menempatkan
AN+FIIL pada posisi Masdar, jika yang dimaksud pada waktu lampau atau pada
waktu akan datang. Contoh
seperti mengatakan:
يسرني أن تؤدي الواجب
YASURRUNIY
AN TU’ADDIY AL-WAAJIBA.
Menempatkan
MAA+FIIL pada posisi Mashdar, jiika yang dimaksud pada waktu sekarang. Contoh seperti
mengatakan:
يسرني ما تؤدي الواجب
YASURRUNIY
MAA TU’ADDIY AL-WAAJIBA.
Mashdar
yang menjadi Amil seperti ini terdapat tiga bagian penampakan:
1.
Mashdar Mudhaf
Ini
bagian Mashdar yang paling banyak digunakan dalam pengamalannya daripada dua
pembagian Mashdar yang lain. Contoh telah disebut diatas.
2.
Mashdar bertanwin
Pengamalannya
lebih mendekati pada Qiyas daripada Mashdar Mudhaf. sebab diserupakan dengan
kalimah Fi’il dalam hal kenakirahannya. Penggunaannya dalam pengamalannya lebih
sedikit dibawah pengamalan Mashdar Mudhaf. contoh:
واجب علينا تشجيعٌ كلّ
مجتهد
WAAJIBUN
‘ALAINAA TASYJII’UN KULLA MUJTAHID = wajib atas kamimemotivasikan
keberanian kepada tiap-tiap Mujtahid.
Contoh
Ayat Al-Qur’an:
أَوْ إِطْعَامٌ فِي
يَوْمٍ ذِي مَسْغَبَةٍ يَتِيمًا
AW ITH’AAMUN FIY
YAUMIN DZII MASGHOBATIN YATIIMAN = atau memberi makanpada hari kelaparan
kepada anak Yatim (QS. Al-Balad : 14-15)
Lafazh
ITH’AAMUN adalah Mashdar Tanwin yang menashobkan Maf’ul Bih lafazh (YATIIMAN).
3.
Mashdar Ma’rifah dengan AL
Pengamalannya
Syadz, dikarenakan jauh dari persamaan Fi’il sebab bersambung dengan AL. Paling
sedikit ditemukan daripada dua pembagian Masdar di atas, baik secara
penggunaannya atau secara balaghoh. Contoh:
المجدُّ سريعُ الإنجاز أعمالَه
AL-MAJIDDU
SARII’UL-INJAAZI A’MAALAHU = seorang yang giat sangat cepat
dalam penyelesaian pekerjaan-pekerjaannya.
Lafazh
A’MAALAHU sebagai Maf’ul Bih dari Mashdar AL-INJAAZI
0 Response to "Makalah tentang masdar"
Catat Ulasan